Tulisan ini mungkin berbeda dari tulisanku yang ada di blog ini, sudah terlalu lama aku meninggalkan kegiatan yang tidak secara langsung menyelamatkan hidupku, sebuah terapi aku menyebutnya, membiarkan isi kepalaku melanglang buana, mengosongkan hatiku agar tidak menjadi terikat, dan mengikhlaskan jemariku mengetuk tut demi tut di atas keyboard. Aku tidak pernah berharap orang lain menyukainya, aku hanya ingin menumpahkannya, terlepas dari bagus atau tidak, menarik atau tidak, dan atau menginspirasi atau tidak, bukan urusanku dan diluar agendaku.
Kemungkinan yang Aku Semogakan
Ada banyak bentuk fisik yang aku dambakan untuk
menjadi seorang pasangan hidupku, ada begitu banyak sifat baik yang aku
inginkan supaya bisa aku jadikan partner untuk tua bersama. Inilah yang membuat
aku akhirnya jatuh ke beberapa pelukkan wanita. Ada yang benar-benar membuatku
jatuh cinta sehingga dia menjadi cinta pertamaku, tapi ada juga yang akhirnya
hanya menjadi bahan pelajaran untukku karena ternyata dia tidak baik untukku.
Tiga Dini Hari
Saat gue memulai mengetuk satu persatu huruf di keyboard laptop gue jam sedang menunjukkan pukul 3 pagi. Entah kenapa isi kepala gue sedang ngalor ngidul sehabis nonton streaming gratisan, tidur gak bisa, makan gak mau, minum ogah ogahan, boker gak kebelet, well dari beberapa kata kata terakhir gue ini aja udah terlihat jelas kalau otak gue sedang dalam kondisi yang cukup memprihatinkan.
Tadinya gue asik buka facebook, lalu iseng buka twitter dan juga instagram via desktop. Kemudian dari facebook gak sengaja gue liat postingan blog salah satu temen gue, iseng aja gue klik link tersebut dan masuklah gue kedalam sebuah blog dengan platform blogspot. Di blog itu dia menuangkan buah pikir, keluh kesah, hasil riset, atau apapun yang mungkin dia rasa bisa dia tuliskan dan dia bagikan ke khalayak.
Nyaman
Dewasa ini ....
Skip aja bagian diatas, apakah banget gue pake bahasa "dewasa ini"
Di masa sekarang ini berpacaran bukan lagi sebuah hal yang tabu bagi masyarakan Indonesia, tentu berbeda dengan masa dahulu kala dimana gue saat itu belum lahir.
Oke oke skip lagi bagian diatas, gue belum lahir tapi sotoy bahas masa itu.
Nah sekarang bener nih, jadi pacaran itu udah kayak hal yang amat sangat lumrah untuk masyarakat Indonesia, dari mulai yang emang niatnya buat ke jenjang pernikahan sampe ke yang cuman cinta monyet. Dari orang-orang dewasa yang sudah bekerja sampe sekarang anak sekolah dasar juga udah pada paham bagaimana senangnya kasmaran dan sedihnya ketika ditinggal pergi tanpa alasan.
Jujur berdasarkan pengalaman pribadi gue ngerti pacaran itu emang semenjak gue masih duduk di bangku sekolah dasar, tapi gue gak ngerti ngerti amat, ya sekedar ikut-ikutan temen aja atau lebih tepatnya kena hasutan temen-temen gue yang paham soal pacar-pacaran saat itu. Pertama kali gue nembak cewek itu pas gue kelas 6 SD dan yang gue tembak itu temen gue dari gue masih keluyuran dengan titit bergelayut tanpa terbungkus apapun. Iya cewek pertama yang gue tembak dengan mengucapkan kalimat sakti nan umum "Sebenernya gue suka sama lo udah lama, lo mau gak jadi cewek gue." itu adalah temen gue sedari kecil, dia temen rumah gue, pembantu gue dan pengasuh dia adalah dua orang sahabat yang membuat gue dan dia sering berjumpa hanya untuk makan sore, kalo diinget inget mah ya cukup romantis sih.
Unboxing Nike Tiempo Genio Leather
Kalo ada yang pernah baca tulisan gue tentang Nike Tiempo mungkin paham apa yang sedang gue bicarain, tapi buat yang masih bingung coba dilirik ke link berikut ini Nike Tiempo. Jadi Tiempo adalah salah satu varian football/futsal shoes yang diproduksi oleh perusahaan sports apparel asal Amerika Serikat, Nike Inc.
Gue gak mau berpanjang lebar menjelaskan apa itu Nike Inc. karena gue gak dibayar untuk itu, gue cuman mau cerita dan sedikit memberi review tentang Nike Tiempo yang baru saja gue keluarkan dari box nya dan menjalani debutnya sebagai senjata baru gue buat main futsal. Kenapa harus Nike Tiempo lagi? ya kenapa harus dipertanyakan? ini masalah selera dan masalah hati, memilih sepatu futsal itu mirip sama memilih pasangan hidup, kalo salah pilih itu bisa mempengaruhi kehidupan lo dalam dunia perfutsalan.
Subscribe to:
Posts (Atom)