Aku, Paolo Maldini, dan AC Milan

Heylow!!! sebenernya sih gue lagi bingung ini mau nulis apa di blog ini, tapi gue pernah baca selalu luangkan waktu untuk nulis artikel ataupun sekedar optimasi blog makanya gue mampir sebentar di blog gue ini buat nulis artikel, dan sekarang izinin gue buat nulis tentang proses bertambahnya warna didalam hati gue ini, ya kini hati gue berwarna Merah-Hitam.


Pasti waktu masuk ke blog gue ini lo semua pasti liat slider nya kan? disitu ada gambar yang cukup gede sebuah logo club asal Italia dengan warna khasnya merah dan hitam. Itu adalah club kesayangan gue, club yang berjuluk Il Rossoneri (Si Merah Hitam) AC Milan.

AC Milan yang memiliki nama lengkap "Associazione Calcio Milan s.p.a" yang didirikan pada tahun 1899 dan bermarkas di Via Filippo Turati 3, Milan. AC Milan memiliki stadion yang merupakan hadiah dari presiden Italia saat itu Piero Pirelli dan dinamakan "San Siro". Sampai sekarang sudah mengkoleksi 18 title di liga domestik dan 7 piala champions sudah ngejogrok di buffet prestasi, serta beberapa piala dari kejuaraan lain juga setia memenuhi lemari piala di markas besar AC Milan.

Kiranya segitu aja data dan sejarah tentang Milan yang gue share, buat lebih lengkapnya bisa klik disini untuk liat sejarah lengkap AC Milan, dan klik disini kalo lo mau tau lengkapnya sejarah tentang stadion San Siro yang jadi stadion kebanggaan Milanisti di seluruh dunia, terus kalo emang mau tau banget apa aja prestasi AC Milan klik disini.

Nah kalo tadi gue udah cerita tentang AC Milan sekarang gue mau cerita gimana prosesnya waktu gue mencintai AC Milan dulu dan sampe sekarang gue masih jadi seorang fans AC Milan.

Jadi waktu itu gue masih SD lupa kelas berapa dan umur berapa, waktu itu liga italia atau Serie A merupakan liga yang paling populer ketimbang Premiere League ataupun La Liga, banyak pertandingan Serie A yang ditayangkan oleh salah satu stasiun tv swasta Indonesia dan gue pun termasuk penikmatnya. Saat itu beberapa teman gue sedang membicarakan tentang liga italia ini, mereka menyebutkan club kesayangannya dan pemain idola mereka, gue yang waktu itu masih terlalu kecil dan kurang paham tentang apa yang mereka bicarakan cuman bisa mendengarkan percakapan mereka, ada yang mengaku fans Juventus dan mengidolakan Del Piero, ada yang fans Inter Milan dan mengidolakan Djorkaeff, dan ada juga fans Parma yang mengidolakan Buffon. Ketika gue ditanya "Kalo pemain yang lo idolain siapa Chan?" belum sempet gue ngejawab, abang gue udah nyeletuk "Giuseppe Signori aja Chan, main di Bologna." gue yang masih polos cuman bisa nyaut, iya itu bagus! padahal gue gak tau siapa itu Signori.

Malemnya ada pertandingan Serie A yang disiarin, gue gak mau ketinggalan dan akhirnya ikutan nonton dan waktu itu kebetulan match antara Bologna vs AC Milan yang dihelat di Renato D'Llara stadion dari Bologna, di pertandingan itulah gue pertama kali melihat sosok Giuseppe Signori si penyerang dengan kaki kiri yang cukup mematikan dengan ciri khasnya yang menendang tanpa ancang-ancang seperti pemain lain, hebat memang saat gue lihat aksinya di lapangan. Tapi kehebatan Signori saat itu tidak jadi perhatian gue, justru gue waktu itu fokus melihat sosok seorang defender/pemain belakang dari AC Milan bernomor punggung 3, ya dia adalah Il Capitano Milano Paolo Maldini pandangan gue terperangah melihat kemampuan dari pemain belakang itu, tacklingnya yang keras namun bersih, drible bolanya yang mirip seperti pemain sayap, umpan crossing yang jadi kemampuan wajib seorang winger dia kuasai, dan naluri mencetak goal layaknya seorang striker juga dia punya walau sedikit, sudah membuat gue bener-bener jatuh hati pada sosok Paolo Maldini, dan mulai saat itu AC Milan pun menjadi club kebanggaan gue, Giuseppe Signori dan Bologna? itu hanya sebuah cerita kecil yang pernah terbentuk karena kesotoyan abang gue. Dari semenjak itu setiap ada match Milan yang disiarkan gue minta diingetin dan gue mau nonton!

Mengidolakan Maldini gak semerta-merta cuman sekedar menjadikan dia idola, tapi dia juga jadi inspirasi buat gue jika sedang main sepak bola. Waktu itu setiap diajak main bola sama temen-temen, gue masih labil harus main di posisi apa, pernah coba jadi seorang Goalkeeper tapi semenjak muka gue totalitas di gebok sama bola karet sampe idung gue berdarah gue pun kapok dan gak mau lagi menjaga gawang, tapi hal tersebut bikin gue jadi pengen bales dendam! gue akhirnya memilih jadi striker dengan hasrat gebok muka keeper bukan menjebol gawang, akhirnya usaha gue jadi striker yang mumpuni kandas karena lebih sering ngasih bola ke keeper lawan ketimbang jebolin gawang. Setelah melihat sosok Maldini gue menyatakan kalo gue akan bermain di posisi yang sama seperti Paolo, gue mau bermain di posisi bertahan atau defender, dan gue terus meningkatkan kemampuan gue sebagai defender seiring dengan bertambahnya umur gue.

Gue pun banyak bermain sebagai defender baik di sekolah maupun di rumah, kalo di rumah semua temen gue udah tau pasti gue cuman mau main dibelakang gak mau maju-maju, tapi gak tau kenapa kalo disekolah semua orang nyuruh gue jadi striker, akhirnya pas SMP kelas 1 kemampuan gue sedikit hancur karena lebih sering main didepan nungguin bola gak jelas. Tapi selanjutnya gue gak mau lagi disuruh nungguin bola didepan, gue mau ngerebut bola dan mau pertahanin tembok pertahanan tim gue, seiring seringnya gue kembali main di belakang gue mendapatkan lagi performa gue sebagai defender. Pas SMA kelas 1, tim kelas gue sering dianggep remeh sama kelas lain, bahkan sama kakak kelas, karena mereka dengan gampangnya mencetak angka ke gawang tim gue, akhirnya pernah sekali gue ikutan main lawan kakak kelas dan hasilnya alhamdulillah waktu itu akhirnya tim gue menang, dan temen-temen gue memuji gue sebagai bek yang cukup hebat, selain mampu bertahan passing dan crossing gue juga akurat dan itu bikin temen-temen gue seneng.

Baru aja jadi pemain andalan di sekolah gue ini pas kelas 2 SMA gue harus pindah sekolah dimana disana gue merasa agak sedikit disingkirkan, beberapa teman lama gue yang ada disekolah baru gue ini mengajak gue main bola di lapangan sekolah, entah apa maksudnya mereka meminta gue buat main sebagai penyerang. Ya mudah di tebak permainan gue hancur berantakan, dan mereka akhirnya mencela gue, dengan sebutan stiker bukan striker. Kesel? enggak kok biasa aja, dan setelah beberapa kali mendapat celaan gue meminta untuk main dibelakang sebagai defender, yang hasilnya? mereka sama sekali gak bisa menemukan celah buat nyela gue lagi bahkan mereka diam karena gak bisa nemuin celah buat lewatin gue.

Dari sini gue sadar dan belajar, setiap orang boleh mampu melakukan apapun tapi pasti ada kelemahan dan kekuatan yang dimiliki, tinggal bagaimana kita manfaatkan kekuatan itu dan menutupi kekurangan tersebut.

Terima kasih ya Allah sudah memberikan aku kehidupan dengan bakat. Terima kasih Paolo Maldini sudah memberikan aku inspirasi. Dan terima kasih AC Milan sudah mengenalkan aku siapa itu Paolo Maldini.

Kecup Olahraga,
    
CHNDW       

0 comments:

Post a Comment

Thank's for your comments

 
CHNDW Blog © 2010 | Designed by Trucks, in collaboration with MW3, Broadway Tickets, and Distubed Tour