(GoVlog) AIDS Bukan Hambatan Prestasi

Cerita tentang seorang sahabat yang terus semangat meski mengidap penyakit gawat, HIV-AIDS. (memperingati hari AIDS sedunia, 1 Desember)

Awalnya semua itu indah, cinta yang mereka rasakan begitu besar, sampai-sampai mereka lupa dimana dan harus bagaimana untuk hidup ditempat mereka tinggal. Getir cinta yang mereka rasakan benar-benar membuat gelap mata sehingga hal-hal yang tidak seharusnya mereka lakukan tanpa sadar atau malah penuh kesadaran mereka lakukan, hubungan layaknya sepasang suami istri kerap mereka lakukan, bukan menjadi hal yang tabu lagi untuk mereka saling membantu dalam hal bercinta seperti itu.

Bina (nama disamarkan) seorang wanita belia yang saat itu masih menduduki bangku sekolah kelas 2 SMP, kehidupannya yang terlalu bebas membuat kehidupan dunia malam bukan lagi hal yang baru untuknya. Diumur yang masih sangat belia dia sudah sering keluar masuk ke club-club malam bahkan tempat-tempat prostitusi, tidak ada yang bisa melarang dia sekalipun sebuah aturan di club malam kalau anak dibawah 21 tahun dilarang masuk, sifatnya yang periang dan mudah bergaul tidak heran kalau dia memiliki koneksi luas yang bisa membuat dia mengenal beberapa orang dalam dari club malam, sehingga mudah dia untuk keluar masuk club yang seharusnya tidak diperuntukkan anak-anak dibawah umur.

Kehidupannya yang sudah terlihat jelas sarat dengan resiko yang tinggi sama sekali tidak membuat orang tuanya mencoba untuk melarang, mengingatkan bahkan sekedar mengawasi Bina. Sampai disuatu ketika Bina memiliki seorang pacar, seorang laki-laki yang terlihat bertanggung jawab dengan pekerjaannya sebagai salah seorang relawan LSM yang akhirnya diketahui LSM tersebut bergerak di bidang HIV-AIDS. Awalnya semua teman-teman Bina bahkan keluarga percaya dengan laki-laki yang baru dikenalnya ini, karena dilihat dari umur dan kegiatan laki-laki ini memang cukup bisa dipercaya, terlebih dari penampilannya yang rapih, siapapun yang melihat dia pasti percaya kalau dia orang baik. Penampilan memang memberikan magnet tersendiri untuk dinilai, tapi jati diri orang siapa yang tahu?

Genap sudah 8 bulan Bina menjalin hubungan dengan pria ini, semua sepertinya nampak baik dan terlihat seperti sebuah hubungan yang sempurna, sampai akhirnya Bina harus menerima kenyataan ketika pria yang dia cintai itu menghembuskan nafas terakhirnya di rumah sakit. Bina tidak pernah tahu penyakit apa yang diderita oleh pacarnya, hingga saat itu dokter mengajak Bina yang sedang meraung-raung seperti tidak ikhlas ditinggalkan pria yang sangat dia cintai. “Kamu adiknya?” tanya dokter kepada Bina. “Bukan saya pacarnya.” Jawab Bina sesenggukan. Mendengar jawaban Bina dokter sangat terlihat kaget, dia pun mengajak Bina untuk di periksa di Lab.

Bina bingung, saya yang saat itu mengantar Bina juga heran kenapa yang meninggal pacarnya tapi Bina yang di visum?! Tapi kebingungan saya terjawab setelah kakak kandung pacarnya Bina mengungkapkan apa yang sebenarnya terjadi. Andi (nama disamarkan) kekasih Bina, lelaki yang sangat mencintai Bina dan sangat dicintai Bina itu meninggal karena sudah tidak mampu lagi bertahan melawan virus yang sudah lama bersarang ditubuhnya, perlahan menyerang sel-sel dalam tubuh Andi, merusak sistem imun dari tubuhnya. Virus HIV sudah 4 tahun menjadikan tubuh Andi sarang untuk berkembang biak, dan kini tubuh Andi sudah terkulai tak bernyawa karena virus tersebut.

Saya sempat lemas mendengar hal itu, mungkin karena hal itu dokter langsung mengajak Bina ke laboratorium untuk diperiksa apakah virus tersebut menular dan diwariskan kepada Bina. Ketika Bina keluar dia masih belum mengerti apa yang dilakukan oleh dokter tadi, dan saya mencoba untuk menemui dokter tersebut, meminta agar dokter tersebut tidak langsung memberitahukan hasil test tersebut kepada Bina jika hasilnya positif, tapi saya harap dokter bisa menyampaikannya kepada saya lebih dahulu, dan dokter menyetujuinya. Sekitar 30 menit hasilnya sudah keluar, dokter datang menemui saya dan memberikan hasil test yang dijalani Bina tadi, ternyata hasil yang sudah saya duga keluar, Bina tertular penyakit HIV dari Andi, entah darimana dan bagaimana cara tertularnya tapi itu tidak penting, yang jelas sekarang sahabat saya Bina kini mengidap penyakit yang sesungguhnya menjadi sebuah momok dalam masyarakat. Bina masih meratapi kepergian kekasihnya dan duduk menangis sesenggukan dipelukan kakak dari Andi, sedangkan saya berpikir keras mencari cara memberitahukan Bina akan penyakit yang kini diidapnya.

Satu minggu kemudian saya mencoba mencari waktu untuk membicarakan ini kepada Bina, dan saat pertama kali saya mengatakannya Bina sama sekali tidak percaya dan menganggap saya berbohong, tapi setelah saya memperlihatkan hasil testnya dia langsung menangis dan merasa seperti orang yang menjijikan, dia merasa sudah tidak punya lagi arah untuk hidup, bahkan semangat untuk hidup dia tidak lagi memilikinya. Awalnya saya sedikit merasa jijik dengan penyakit yang diidap Bina, tapi saya sama sekali tidak mau kalau sampai harus membiarkan Bina berjuang sendirian dengan penyakit yang diidapnya ini. HIV-AIDS memang menjijikan dari cara penularannya, tapi pengidapnya sama sekali tidak menjijikan, dari sini saya sadar kalau yang harus kita hindari itu virusnya, bukan pengidapnya.

Berulang kali Bina mencoba melakukan percobaan bunuh diri, dari mulai menyayat urat nadi, melompat dari ketinggian, bahkan menggantungkan lehernya, tapi semua itu dapat digagalkan oleh lingkungan sekitarnya. Bina seringkali menyuruh saya untuk tidak dekat-dekat dengannya dengan alasan tidak mau saya tertular, saya coba untuk menjelaskan kepada dia cara-cara virus HIV itu menular. HIV tidak menular melalui kontak fisik biasa, jadi selama saya tidak terluka saya masih tetap aman dan tidak akan tertular virus tersebut, Bina mulai memahaminya dan dia akhirnya mengizinkan saya untuk menemaninya. Bina tidak mau pergi ke sekolah karena malu, Bina tidak mau bersosialisasi karena merasa sudah kotor, saya memakluminya tapi saya tidak mau Bina terus seperti ini, saya coba mengajak teman-teman dekat di sekolahnya untuk datang mengunjunginya, saya mencoba berterus terang kepada teman-temannya apa sebenarnya yang sedang diderita Bina, Alhamdulillah teman-temannya juga bisa menerima hal tersebut dan mau mendukung Bina.

Mendapat perlakuan seperti itu Bina merasakan kembali semangatnya, dia kembali mendapatkan senyumannya, tidak ada lagi percobaan bunuh diri, dan tidak ada lagi merenung sendiri. Bina akhirnya kembali ke sekolahnya, dia bahkan lebih giat belajar dari sebelumnya, tidak ada lagi club malam, tidak ada lagi tempat-tempat yang aneh bahkan buatnya tidak ada lagi jam malam untuk keluar, dia selalu sudah ada di rumahnya sebelum pukul 10 malam. Bangga ketika melihat perubahan yang terjadi dalam diri dan kehidupan Bina, ranking 3 besar berhasil diraihnya di sekolah, bahkan dia membawa nama sekolahnya juara dalam kompetisi olahraga basket antar sekolah.

Sekarang dia sudah menjadi salah seorang aktivis HIV-AIDS, keras dia memperjuangkan agar tidak ada lagi orang-orang terutama wanita yang bernasib sama seperti dia. Merangkul orang-orang yang juga mengidap virus HIV, memberikan semangat hidup dan menjadi motivator bagi para pengidap penyakit HIV kini dia lakoni. Kata-kata yang selalu dia sampaikan kepada orang-orang yang mengidap penyakit HIV adalah “HIV memang merusak sel-sel dalam tubuh saya, tapi HIV tidak pernah merusak prestasi saya. HIV memang menurunkan sistem kekebalan tubuh saya, tapi HIV tidak akan mampu menurunkan semangat hidup saya.”

Bukti Follow & Share Post





Kecup Semangat,
     
CHNDW          
Tangerang-Banten

1 comment:

  1. Syarat Anda masih kurang, coba dilengkapi.
    Peserta wajib mencantumkan domisili di dalam blog yang dilombakan.
    Contohnya: Pontianak - Kalimantan Barat

    Thanks.

    Kalau sudah dilengkapi, mohon mengirimkan data diri Anda.

    Kami dari Admin GoVlog, perlu meminta data diri Anda yang mengikuti GoVlog AIDS. Data diri ini kami pergunakan untuk pemberitahuan jika Anda terpilih menjadi 10 besar.

    Nama Lengkap:
    Jenis Kelamin:
    No tlp/HP (yang bisa dihubungi):
    Email:
    Yahoo Messenger:
    Alamat lengkap:
    Pekerjaan:
    Link posting Blog GoVlog AIDS:

    Mohon data diri Anda dikirim ke email tommy.adi@vivanews.com

    Terimakasih

    ReplyDelete

Thank's for your comments

 
CHNDW Blog © 2010 | Designed by Trucks, in collaboration with MW3, Broadway Tickets, and Distubed Tour