Jafunisun Band Sunda Beraliran Japannese Rock

Jenis aliran musik rock memiliki banyak lagi sub-jenisnya seperti Slow Rock, Classic Rock, Rock Alternative, ada juga Rock n' Roll, dan lain-lain. Selain itu aliran musik rock dapat membentuk sebuah aliran musik yang berbeda lagi apabila dipadukan dengan aliran musik lain contohnya Pop-Rock, Punk-Rock, dan juga Rock-Dut, dan lain-lain. Apakah hanya sampai disitu saja sub-jenis aliran musik rock? tentu tidak ada masih banyak lagi dan tentu gak bisa gue sebutin satu persatu karena terlalu banyak dan gue juga gak apal apa aja. Namun ada sebuah istilah bagi musik rock yang berasal dari suatu negara seperti Japanese Rock, sebuah aliran musik rock yang dimainkan oleh orang-orang dari negeri sakura "Jepang" sesuai dengan namanya, sound dari aliran musik ini sangat khas dan unik. Menurut opini gue sebagai pengamat sepak bola, musik aliran Japanese Rock ini adalah band yang paling pintar berbagi ego dari masing-masing personilnya, kenapa gue bilang kayak gitu? kalo gue dengerin lagu dari band-band yang beraliran Japanese Rock terutama L'arc en Ciel salah satu band rock dari jepang, suara dari semua instrument terdengar sangat jelas bermelodi, dari mulai gitar yang jelas menjadi lead, drum yang merupakan pengatur tempo musik, dan bass yang biasanya di aliran musik lain hanya penyeimbang suara supaya tidak terlalu cempreng tapi di aliran ini bass berfungsi juga sebagai pelengkap melodi bahkan terkadang jadi lead melodi. Ya aliran musik yang satu ini memang sangat unik dan berbeda dengan aliran musik rock lainnya.


Cukup banyak band yang menganut aliran musik ini di Indonesia, seperti salah satunya yang sudah terkenal J-Rocks dan yang sedang berusaha terkenal salah satunya yakni Jafunisun. Untuk J-Rocks gue gak akan bahas disini karena mereka sudah menjadi salah satu band yang diperhitungkan di Indonesia, dan sangat banyak yang sudah membahas band ini di situs manapun. Sekarang yang bakal gue angkat adalah Jafunisun, kenapa Jafunisun? ya suka-suka gue, kan ini blog gue #Tengil.

Apa tuh Jafunisun?? Jafunisun itu salah satu band yang menganut aliran Japanese Rock/Pop di Indonesia. Mulai dibentuk dari seonggok niat dan setumpuk (biar terkesan banyak) materi lagu yang dikarang oleh seorang pemuda bernama Agung yang kemudian mengajak temannya bernama Kashogie yang sudah lebih dulu berkarir sebagai personil band dari sebuah band beraliran metal cadas untuk membuat versi band dari lagu-lagu karangan Agung. Niat si pemain keyboard ini benar-benar agung (besar), dia terus memaksa Kashogie untuk mengiyakan ajakannya itu tapi sayangnya Kashogie menolak, bahkan Agung sempat memaksa Kashogie untuk membubarkan band cadasnya itu tapi lagi-lagi gagal, malah Agung yang menerima mengisi posisi side-job di band-nya Kashogie. Tapi gak sampai disini saja usaha Agung untuk merekrut Kashogie menjadi personil band yang ingin dia bentuk, tidak lama setelah diposisikan sebagai side-job di band-nya Kashogie, akhirnya lagu-lagu gubahan Agung diperdengarkan juga ke Kashogie. Awalnya lagu gubahan Agung itu dianggap sebagai lagu jepang oleh Kashogie, tapi kemudian Kashogie tersadar kok liriknya agak mirip-mirip dengan lagu yang sering di setel di restoran-restoran tradisional sunda ya?! ternyata memang, lirik lagu gubahan Agung menggunakan bahasa sunda yang kemudian menjadi ciri khas keunikan dari Jafunisun yakni band sunda beraliran japanese atau band beraliran japanese dengan lirik bahasa sunda #SamiWae. Kemudian pada akhirnya dengan sedikit pasrah dan merasa iba dengan Agung akhirnya Kashogie menerima ajakan Agung karena dengan siapa lagi Agung akan nge-band kalau bukan sama Kashogie?! #Nasip
Terselesaikan satu masalah tapi muncul masalah lainnya, siapa lagi yang akan diajak bergabung di band? Agung dan Kashogie tidak mau ambil pusing, diajaklah teman-teman dari band cadas Kashogie, yakni Bagas, Alit, dan Sigit, beruntuk mereka bertiga setuju kalo gak setuju mungkin Agung dan Kashogie tidak jadi membentuk band tapi malah membentuk duo untuk menyaingi  duo Ratu bentukan Maia Estianty. Dengan bergabungnya 3 orang lagi pada tahun 2011 maka dibentuklah sebuah band yang awalnya bernama Japanisun tapi kemudian tanpa ada pemberitahuan sebelumnya kepada para fans (saat itu belum ada), band ini mengganti namanya menjadi Jafunisun.

Band ini sempat membuat 2 video clip untuk 2 singlet (singel, Red) mereka yang berjudul "Ti Soreang Ka Kopo" dan "Kuring Bogoh Kamanehna" yang kemudian hasilnya di unggah ke Youtube. Dengan menggunakan strategi promosi sedikit memaksa dengan nada seperti mengancam kepada teman-teman, keluarga, kolega, tukang tahu, penarik becak, dan tukang jagal kambing kurban untuk melihat hasil karya mereka, Jafunisun mulai mendapat perhatian cukup banyak hanya dalam tempo dari siang ke sore, setidaknya jika dibandingkan dengan satu atau dua.

Video klip tersebut bisa dilihat di dalam spoiler berikut ini:
Cekikidot!!!


oiya selain dua video klip diatas, Jafunisun juga me-remake sebuah lagu dari soundtrack kartun legendaris Saint Seiya yang berjudul Pegasus Fantasy menjadi sebuah lagu parodi yang sangat menggemaskan berjudul Tahu Sumedang.

Kemudian di tahun yang sama, tepatnya pada tanggal 13 bulan Juli tahun 2011 secara meyakinkan Jafunisun merilis album pertama mereka yang berjudul "Kahiji" secara mandiri tanpa label dengan strategi promosi serta penjualan yang sangat berbeda dengan band lainnya. Album yang berisi 9 track ini hanya dijual secara online tidak dijual di distro atau toko kaset seperti band semestinya, ditambah lagi album perdana band yang kini beranggotakan 4 orang ini hanya dibanderol seharga Rp. 10.000,- (Sepuluh Ribu Rupiah), sempet shock sebenernya gue pas tau ada band yang menghargai albumnya cuman sebesar uang jajan gue waktu masih SMA.

Pasti ada yang bilang "Ah jelas aja cuman ceban, orang kagak terkenal band-nya." atau "Belom terkenal aja ceban, entar kalo udah terkenal juga naik harganya pelan-pelan." oke awalnya jujur gue juga mikir kenapa bisa cuman sepuluh ribu? oh mungkin karena emang belum terkenal, tapi yang namanya band indie pasti terkenal kok walau cuman dikalangan kecil aja, gue pernah beli CD salah satu band indie yang juga belum terkenal harganya itu 25.000 kok dia bisa segitu sedangkan Jafunisun bisa cuman 10.000? lagipula kalo emang harganya yang murah ini karena Jafunisun belum terkenal terus mereka dapetin duit untuk modal supaya bisa lebih maju dan terkenal gimana? toh untuk mencapai kata terkenal itu kan murah dan gak mudah.

Coba deh dipikir lagi kenapa bisa murah? tapi kali in jangan pake pikiran yang sinis, kita pake pikiran yang positif, Jafunisun menurunkan ego mereka untuk meraup keuntungan secara cepat dan instant, selain itu harga album yang terbilang murah ini gak murahan kok, didalam album band yang bermarkas di Tangerang ini tidak hanya berisi CD tapi juga ada liriknya dan bonus stiker, kualitas suara dari CD juga bagus banget gak kayak CD murahan meski harganya murah. Dan salah satu lagi alesan kenapa CD album ini bisa murah karena Jafunisun membuatnya secara mandiri, dari take musik, pembuatan video klip, promosi, sampai ke penjualan semua mereka lakukan sendiri tidak mengandalkan pihak lain.

Positifnya lagi menurut gue, dengan harganya yang amat sangat terjangkau sama anak SMA sekalipun ini bisa menekan tingkat kebiadaban para oknum-oknum pembajak, coba pikir lagi mendingan beli CD aslinya yang harganya 10.000 atau beli CD Mp3 yang harganya 10.000 juga tapi kualitasnya udah hasil formating? ayo coba pikir, kalo gue pribadi sih mendingan beli yang asli, toh selain kita tau kualitasnya sudah terjamin kita juga menghargai usaha dan karya cipta sang musisi yang sudah bersusah payah menulis lirik, mengaransement musik, merekamnya tanpa kenal lelah walau harus take berulang-ulang. Plusnya lagi dari album ini adalah tempat CD-nya, terbuat dari karton dan tipis yang pastinya nih ya gak makan tempat dan ramah lingkungan karena kalo sewaktu-waktu gak lagi terpakai dan terbuang cover CD ini tidak sulit untuk di urai, berbeda dengan cover CD biasanya yang terbuat dari plastik.

Melihat hal ini gue jadi berharap, seandainya semua band mau seperti Jafunisun gue yakin pembajakan perlahan mulai terhapus walau gue juga yakin gak akan hilang secara total tapi setidaknya bisa berkurang tidak seperti sekarang ini pembajakan sudah seperti hal yang lumrah di negara kita.

Jadi, maneh geus boga album "Kahiji" Jafunisun? kalo gue sih bakal jawab "Kuring Boga Album Kahiji Jafunisun."
Buat yang mau tau lebih lanjut tentang band sunda yang memilih aliran Japanese ini silahkan follow twitter mereka di @Jafunisun atau like facebook page mereka di Jafunisun Fan Page

Salam sunda,

CHNDW   

10 comments:

  1. bang , kgg kuat buffer.. pdhl kepo :(

    ReplyDelete
  2. ga kuat buffer ga usah curhat sama gue (_ _") curhat sama koneksi internet lo dong.

    ReplyDelete
  3. nih bro, sekadar berbagi... gua juga nemu solois sunda beraliran japanese rock, cek nih lagunya http://www.4shared.com/mp3/XwUbHSDZ/etu_primandhika_-_Robet.html

    ReplyDelete
  4. jasun aya euweuh???
    patut d coba yeuh jafunisun

    ReplyDelete
  5. salam sunda japunisun.. kenalkeun kuring nami dadan sarkodan. dua jempol ngachung kanggo japunisun. sori hurup "f" na digentos janten "p", da sesah nyebat hurup "f" teh.

    ReplyDelete
  6. salam sunda..
    Mantap postingan'a .. Gak ada link download lagunya gan..?mp3 mw pun mp4nya..

    ReplyDelete
    Replies
    1. Gak ada kang, beli aja albumnya cuman Rp. 10.000,- asli/original. support our local band :D

      Delete

Thank's for your comments

 
CHNDW Blog © 2010 | Designed by Trucks, in collaboration with MW3, Broadway Tickets, and Distubed Tour