Arief dan Iqbal Kini Dalam Travelling ke Surga.

Semua orang pasti punya teman, dan semua orang pasti pernah merasa kehilangan, ini yang akan gue tuliskan kali ini. Gue yang kehilangan teman untuk selamanya.

Arief Eddy Budi Arandiko atau yang biasa gue panggil Arief dan Iqbal Ramadhan atau Iqbal salah dua sahabat yang dahulu sama-sama menuntut ilmu dengan gue di Sekolah Dasar Islam Al-Hasanah. Mengikuti takdir, kita semua lulus dari sekolah dasar dan melanjutkan perjalanan pendidikan kita masing-masing, sampai akhirnya tak disangka dan tak diduga gue Arief dan Iqbal meneruskan cita-cita dengan duduk di bangku kuliah tepatnya di Binus University, hanya saja kita bertiga berbeda jurusan, Arief (Marketing Communication) dan Iqbal (System Informasi & Management), meski satu kampus kita bertiga jarang sekali bertemu.


Reuni SD itu kembali menyatukan kita semua, Arief yang sangat suka travelling bertemu lagi dengan Iqbal seorang penikmat musik metal yang juga menyukai travelling, dan tidak ketinggalan Banyu Puruhito, serta beberapa teman lainnya yang juga suka melakukan travelling. Penyatuan itu tidak semudah membalikkan celana dalam buat di setrika, tapi butuh waktu yang cukup panjang dan proses yang cukup sulit, hal pertama kita menyatukan chemistry kita semua dengan melaksanakan futsal rutin, bahkan kita sempat membentuk sebuah tim futsal yang diberi nama ALFAC (AL-hasanah FutsAl Club) dimana pada awalnya nama ini dituliskan dengan spelling All Fuck tapi sepertinya tidak etis kalo pake nama kayak gitu buat tim futsal yang akhirnya diubah menjadi ALFAC.

Selain main futsal bareng kita sering ngadain kumpul bareng sekedar ngobrol-ngobrol, becanda dan merencanakan sesuatu yang besar termasuk melaksanakan travelling bareng-bareng. Tadinya ada rencana besar untuk menjalankan travelling secara besar semua anak SD angkatan gue melakukan perjalanan ke Anyer atau Puncak tapi sayang rencana itu seperti angin kentut yang cuman bunyi sebentar dan baunya yang semriwing doang. Tapi bukan Arief, Iqbal, dan Banyu kalo gampang berhenti dan menyerah, akhirnya mereka merubah track serta rencana yang akhirnya beberapa anak berhasil pergi ke Jogjakarta.

Dari sinilah muncul ide untuk kembali mengajak anak-anak yang lain untuk travell, ga tanggung-tanggung mereka merencakan Trip Goes To Java dengan menyambangi 4 kota di pulau Jawa dengan 7 spot yang akan dikunjungi. Sejak awal tahun mereka sudah mensosialisasikannya tapi hanya beberapa orang saja yang sepertinya berminat untuk bergabung, tapi hal itu tidak menyurutkan niat mereka dan tetap pada jalurnya mereka meneruskan rencana trip itu, mereka bentuk Group Chat di Facebook yang mereka beri nama pada awalnya "Al-Hasanah Traveller" tapi entah kenapa mereka mengganti nama group itu dengan "Kereta Kencana"

Bulan demi bulan mereka terus mengumpulkan biaya masing-masing agar rencana itu bisa terealisasi, bukan hanya memikirkan diri mereka sendiri tapi mereka tetap mencoba untuk mengajak teman-teman yang lain dari yang emang dasarnya gak niat, punya niat tapi sulit, ataupun yang udah niat banget tapi gak bisa, mereka mencoba beragam cara supaya travelling itu rame pengikutnya. Arief merupakan orang yang paling kekeuh dan paling ngotot, berkali-kali dia chat facebook gue cuman buat ngajak gue ikutan trip akhir tahun itu, tapi gue selalu menolak dengan halus dengan alasan-alasan yang menurut gue gak menyakiti hatinya paling tidak, bukan karena gue gak mau, gue mau banget tapi gue udah izin sama kedua orang tua gue dan gak diizinin jadi apa boleh buat.

Gak ada bosen-bosennya Arief ngajak temen-temen yang lain buat ikutan trip itu, lebih dari 5 kali Arief chat gue buat ngajak ikutan trip tapi terus-terusan gue tolak dengan alasan yang sama terus-menerus. Akhirnya terakhir kali Arief ngajak gue buat ikutan trip itu sekitar awal desember mungkin karena bosan ngajak gue hahaha. Tapi beberapa minggu sebelum berangkat Arief sempat chat gue lagi, gue pikir itu dia masih pengen ngajakin gue lagi buat berangkat trip tapi ternyata dia chat gue karena ngeliat gue masang profile picture facebook dibawah ini ...


dan dia nanya ke gue "Bikin dimana tuh jersey?" yang akhirnya terus berlanjut yang intinya dia juga pengen bikin jersey kayak gue tapi dia mau namanya itu pake nama dia, kebetulan gue sama Arief sama-sama Milanisti (Sebutan supporter club AC Milan) tapi sayang percakapan itu terputus karena tiba-tiba internet gue disko (Disconnect) dan Arief belum sempat ngomong dia mau bikin jersey kayak apa karena dia baru nanya-nanya harganya doang, andai aja dia udah sempet ngomong ke gue mau bikin jersey kayak apa.

Ketika hari-hari terus berlalu, detik terus berdetak senada dengan jantung gue yang terus memompa darah ke seluruh tubuh gue #SokSastra akhirnya gue menikmati tahun baru dengan suka cita, bahkan gue sempat lupa kalau temen-temen gue itu jadi berangkat trip, gue gak tau siapa aja yang ikut jadinya dan tiba-tiba sepulang gue dari nginep di rumah temen gue di twitter gue liat berita jelas terpampang di timeline gue kalau telah meninggal 2 orang mahasiswa Binus dalam kecelakaan bus "Sumber Kencono Bencono" gue liat di berita itu terpampang 2 akun twitternya, tertulis @arandiko dan juga @iqbalxramadhan sontak gue seperti mengenal 2 nama itu langsung gue buka acc mereka, kaget seperti tersambar petir di siang jebol, keduanya adalah temen atau sahabat gue waktu di sekolah dasar yang sampe sekarang masih suka ketemu ngumpul ketawa-ketawa bareng, dan gue teringat kalo disitu ada Arief dan Iqbal berarti ada anak-anak yang lain juga yang setau gue mereka semangat buat ikut trip itu, gue langsung cari info siapa-siapa aja korban di kecelakaan tersebut, gue khawatir selain Arief dan Iqbal masih ada temen-temen gue yang lain yang ikut jadi korban, karena setau gue yang diperkirakan ikut itu ada Dery, Gembol, Banyu, Jipenk dan beberapa lainnya.

Ternyata yang jadi berangkat cuman Arief, Iqbal, dan Banyu dari temen SD gue itu, satu lagi Bowo temen Arief anak Mercubuana kalo gak salah. Dan akhirnya Arief dan Iqbal harus pergi mendaki ke surga sedangkan banyu harus menjalani operasi, Bowo? gue gak tau gimana kabarnya dia.

Jasad mereka pulang kemarin, Iqbal mendapatkan akses khusus dari bokapnya yang kerja disalah satu penerbangan jadi dia bisa pulang lebih cepat, sekitar jam 3 sore dia sampe di rumah duka dan malamnya sekitar jam 8 dia di kebumikan, maaf ya Bal gue gak sempet ngeliat lo terakhir kalinya, tapi gue gak mau kehilangan satu sahabat gue Arief dengan gitu aja gue yang semalem jujur sedang kurang sehat memaksakan diri buat dateng ke rumah duka buat ketemu Arief terakhir kalinya. Dijadwalkan jenazah Arief berangkat dari Madiun pukul 5 sore, jadi kira-kira sampai di rumah malam habis isya, tapi sayang pesawat mengalami delay karena cuaca buruk jadi jenazah Arief baru sampai sekitar pukul setengah 1 dini hari tadi, semua temen-temen SD Al-Hasanah gak kehilangan semangatnya untuk melihat Arief terakhir kali, kita semua mencoba setia dan mengamalkan bagaimana setianya Arief buat mendedikasikan dirinya buat alam.

Ketika jenazah Arief dateng, ibunda Arief yang emang kita semua kenal amat sangat sayang sama Arief bangkit dari tidak sadarkan diri, dia terus memanggil Arief dan sangat ingin melihat kondisi Arief untuk terakhir kalinya, tapi peti jenazah belum diizinkan untuk dibuka sampai kondisi ibunya stabil, sampai kapan harus menunggu kondisi ibunda Arief stabil harus menunggu bertahun-tahun sepertinya karena bagaimana bisa tenang dan stabil dengan cepat ketika seorang ibu kehilangan anak kesayangannya.

"Mamas... Mamas..." Begitu kira-kira ibunda Arief terus memanggil-manggil Arief dengan panggilan rumahnya. "Mamas dengerin ibu lee, kamu ninggalin ibu lee, ibu gak bisa lee..." Ibunda Arief mencoba berinteraksi dengan jenazah Arief yang masih berada dalam peti jenazah, dan semua orang yang berada didalam rumah duka sempat beristighfar dengan serempak ketika ibunda Arief berbicara "Mamas, dengerin ibu lee, ibu mau ikut lee.." jelas saja saat itu semua orang yang ada disitu dan mendengar mengucapkan Astaghfirullah. Barulah setelah itu peti dibuka dan satu persatu keluarga diizinkan melihat jenazah Arief, baru kemudian teman-teman Arief termasuk gue, Arief kelihatan ganteng gue gak bohong, dia meninggal dalam kebahagiaannya karena sudah mencapai tujuannya dia yaitu tahun baruan di Bromo dan sujud dihadapan Bromo, ya dia sudah mendapatkan keinginannya dan jelas saja kalau dia tersenyum didalam peti jenazah dan dibalut dengan kain kafan putih. Semua orang menangis melihatnya pergi, tapi Arief tersenyum saat meninggalkan kita semua, itulah wujud nyata bagaimana seorang Arief mampu menjadi orang yang sangat baik dihadapan semua teman-temannya bahkan semua orang.

Berikut adalah postingan Arief dan Iqbal di Group "Kereta Kencana"


Arief bilang "Brur tenda udah dapet nih lumayan gede ya cukuplah untuk 6 orang siap berangkattttttt !!" ya sedikit bisa dianggap seperti sebuah pertanda, Arief akhirnya meninggal di perjalanan pulang dalam kecelakaan lalu lintas yang menewaskan 6 orang, tenda itu benar-benar cukup Rif.

Nama diganti menjadi "Kereta Kencana" atas permintaan Banyu, sedikit dianggap seperti sebuah pertanda lagi mereka harus mengalami musibah karena bus "Sumber Kencono" yang dalam bahasa Indonesia dibaca dengan "Surya Kencana"

Aahh.. apapun pertanda itu yang jelas sekarang Arief dan Iqbal udah gak ada, dan Banyu gue mau lo sembuh tanpa kurang apapun, kita mesti ngelanjutin mimpi Arief buat nerusin futsal ALFAC dan ngadain rencana trip besar untuk anak-anak Al-Hasanah angkatan 2002.

Selamat jalan Arief Eddy Budi Arandiko dan Iqbal Ramadhan, kalian harus tenang dan bahagia berada di alam sana, dosa kalian pasti dihapus karena kebaikan kalian, dan pahala kalian pasti diterima karena kalian memang pantas untuk itu. Biar kami disini yang meneruskan mimpi kalian, kami akan melakukannya untuk kalian. Gue sedih, jelas gue sedih karena kehilangan kalian, tapi gue gak mau netesin air mata untuk kalian karena kalian aja tersenyum, gue ikhlas bahkan kita semua udah ikhlas karena cuman itu yang bisa jadi jalan terbaik kalian mendaki ke surga, melaksanak trip ke sisi Illahi.

Kecup Ikhlas,
  
CHNDW    

2 comments:

  1. Waktu peti dibuka, emang mamas Arief terlihat ganteeeenngggg banget, senyum cerah wajahnya :) Gak terasa udah hampir 4 thn mamas tinggalin kita. Sekarang mas Panji (adik kandung mas Arief) mirip bgt mamas Arief loh, rambut gondrong gitu, lebaran kemarin kita jumpa disolo. Selalu kirim do'a buat mas Arief yaa

    ReplyDelete

Thank's for your comments

 
CHNDW Blog © 2010 | Designed by Trucks, in collaboration with MW3, Broadway Tickets, and Distubed Tour