Keep Going With Your Passion.

Banyak yang bilang ke gue waktu mau kuliah, kalo pilih jurusan kuliah itu yang sesuai sama passion, sesuaikan sama apa yang mengalir dan mendekam di hati nurani. Tapi ternyata mengikuti passion itu ga semudah yang kita pikirkan, kala kita mau mengikuti passion kita harus berbenturan dengan cara berpikir kolot dari orang tua kita yang terlalu memikirkan lapangan kerja kelak.

Saat itu dari SMP gue udah memilih apa yang gue mau saat kuliah gue nanti dan tentunya sesuai dengan passion gue. Apa sih passion gue? Gue orang yang sangat suka menulis, entah darimana datangnya sejak SD gue sangat suka pelajaran bahasa indonesia terutama saat mengarang. Temen-temen gue masih pada mikir mau cerita tentang apa ya? Mulainya darimana ya? Kata-katanya seperti apa ya? Sedangkan di meja lain, gue sudah masuk ke paragraf ke-tiga. Karena hal tersebut, gue pun mencari tau sendiri kemana gue harus berlabuh saat kuliah nanti? Ya, komunikasi. Kuliah di jurusan komunikasi udah menjadi cita-cita gue sejak SMP.


Lantas apa gue berhasil masuk di jurusan komunikasi? No, gue sekarang menyandang gelar sarjana ekonomi dibelakang nama gue, apa gue mengikuti passion gue? Kembali gue jawab, NO. Tapi apa gue berhenti melakukan apa yang sesuai dengan passion gue? No, sampe sekarang gue masih terus menulis walau seringkali hanya menjadi pengisi ruang-ruang kosong di harddisk pc gue.

Hasil dari tetap menjalankan passion gue itu adalah ketika gue bisa berada di Bali karena gue berhasil terpilih sebagai blogger finalis, dan disaat itu juga nyokap bokap gue baru tau kalau ternyata saat milih jurusan perkuliahan dulu dan memilih jurusan komunikasi bukan semata-mata gue mau ikut-ikutan, tapi karena memang gue punya hasrat untuk berada disitu. Tapi untung tak dapat diraih malang di jawa timur, gue tetaplah seorang sarjana ekonomi yang memiliki passion menulis.

Passion gue itu juga sempat membawa gue hampir masuk ke dunia pekerjaan. Saat itu ada satu perusahaan yang melihat cv gue, di bagian achievement gue tertulis sebagai finalis blogger, mereka bertanya "kamu suka nulis? Blog kamu bahasa indonesia atau bahasa inggris? Pernah nulis konten berbahasa inggris?" Ya sayang gue ga pernah dan ga pernah percaya diri untuk menulis konten berbahasa inggris yang akhirnya gue gagal diterima.

Dari pengalaman gue ini banyak hal yang gue tangkep, pertama: passion kita itu harus tetap kita pertahankan dan kembangkan karena kita ga pernah tau apa yang yang akan mungkin terjadi di kemudian hari. Kedua: jangan pernah berhenti sekalipun kita gak lagi berada di tempat yang kita anggap gak bisa membuat passion kita tersalurkan.

Sayangnya, banyak orang yang ketika merasa sudah bukan lagi berada di jalur passionnya kemudian berhenti dan akhirnya cuman bisa mengeluh, "disini bukan passion gue, passion gue ada disana." Kadang kalo udah denger orang ngomong kayak gitu gue cuman mau bilang, terus lo berhenti untuk berusaha mengembangkan passion lo itu? Itu yang lo sebut passion? Palsu!" Iya, harusnya lo bisa buktijan kalo emang passion lo ada disitu, bukan cuman di mulut.

1 comment:

  1. Sama kayak aku , sejak SMA ingin jadi guru dengan masuk Fakultas keguruan ehh malah disuruh orang tua masuk ke jurusan ilmu komunikasi dan sekarang aku nyaman kok di jurusan ilmu komunikasi ini ..

    ReplyDelete

Thank's for your comments

 
CHNDW Blog © 2010 | Designed by Trucks, in collaboration with MW3, Broadway Tickets, and Distubed Tour