Milan Revolution 2012/2013

Bisa dikatakan musim 2012/2013 bukan milik Milan, setelah dua musim sebelumnya Milan seperti sebuah tim yang kesetanan dengan menjadi Juara di musim 2010/2011 dan runner-up di 2011/2012. Sebelumnya Milan merupakan salah satu kandidat kuat scudetto di musim 2012/2013 dengan skuad yang masih mumpuni, tapi ketika di pertengahan Agustus manajemen Milan mengeluarkan keputusan yang cukup sukses membuat para Milanisti di seluruh dunia menganga tak percaya, Dilegonya ke klub mendadak kaya asal Paris dua pemain bintang yang selama dua musim terakhir juga menjadi pemain kunci dari kesuksesan Milan yakni pemain bertahan Thiago Silva dan striker jangkung asal Swedia Zlatan Ibrahimovic. Setelah sebelumnya Milan juga ditinggal beberapa pemain bintang yang tidak diperpanjang kontraknya karena sudah berumur lebih dari 30 tahun yakni Alessandro Nesta yang akhirnya berlabuh ke Montreal Impact (Amerika), Gennaro Gattuso yang kini menjadi kapten di klub barunya FC Sion (Swiss), Clarrence Seedorf kini memperkuat Botafogo (Brazil), Van Bommel pemain yang cenderung baru di Milan juga tidak diperpanjang kontraknya dan kini bermain untuk PSV Eindhoven (Belanda), Gianluca Zambrotta yang sampai sekarang belum memiliki klub dan berstatus bebas transfer, dan yang terakhir Filippo Inzaghi yang kini melatih tim muda Milan.

Kehilangan 8 pemain dari skuad inti dalam waktu yang bersamaan tentu menggoyahkan stabilitas dari sebuah tim, karena mau tidak mau tim harus memasukkan pemain baru untuk mengisi posisi yang kosong, total ada sepuluh pemain yang datang pemain baru seperti Bakaye Traore (Midfielder, Nancy), Christian Zapata (Defender, Villareal), Nigel De Jong (Midfielder, Man. City), Gianpaolo Pazzini (Striker, Internazionale), Gabriel (Goalkeeper, Cruzeiro), M'baye Niang (Striker, Caen), Francesco Acerbi (Defender, Chievo) yang berstatus kepemilikan bersama, Sulleyman Ali Muntari (Midfielder, Internazionale) yang diakuisisi setelah musim sebelumnya berstatus sebagai pemain pinjaman, serta dua pemain pinjaman Bojan Krkic (Striker, Roma), dan Kevin Constant (Midfielder, Genoa). Rata-rata pemain yang didatangkan Milan memang memiliki usia muda dibawah 25 tahun, dan malah belum sepenuhnya terbukti kemampuannya baik di Italia ataupun di Eropa, hal ini yang membuat banyak Milanisti yang bertanya-tanya apakah skuad musim ini mampu bersaing? tapi dengan tegas wakil presiden Milan mengatakan kalau skuad Milan musim ini sudah sangat kompetitif. Meski belum 100% yakin akan kedalaman skuad di kubu Milan, para Milanisti berusaha untuk tetap mempercayai semua keputusan kepada manajemen klub, karena pada laga pra-musim Milan berhasil menaklukan Schalke dan juga sang pemegang titel juara eropa Chelsea masing-masing dengan skor 0-1 meski kalah telak oleh Real Madrid 5-1 di partai uji coba terakhir.

Dan pada pertandingan pertama di musim 2012/2013 Milan sudah harus menelan pil pahit dari kekalahan 0-1 di San Siro (kandang Milan) dari klub promosi Sampdoria, para Milanisti benar-benar khawatir dengan kekalahan ini, tapi kepercayaan harus tetap dipertahankan, musim masih panjang dan kegagalan belum bisa dipastikan dari satu kekalahan. Di giornata ke-dua melawat ke Renato Dall'ara kandang Bologna, Milan berhasil membawa pulang 3 poin ke Milanello dengan skor 1-3 atas Bologna, hasil tersebut terasa mengembalikan asa untuk menjadi raja di Serie A lagi. Namun dua kekalahan beruntun di Serie A kembali membenamkan Milan di papan bawah dengan 3 poin dari 3 pertandingan. Harapan kembali bersinar ketika Milan berhasil menghancurkan Cagliari dengan skor 2-0 di San Siro, alih-alih bangkit dari keterpurukan di pertandingan selanjutnya Milan malah ditahan imbang 1-1 oleh Parma dan lagi-lagi menelan 2 kali kekalahan beruntun dari sang rival sekota Internazionale dan juga elang ibu kota Lazio.

Performa Milan masih belum juga stabil setelah kalah ketika melawat ke Estadio Olimpico (kandang Lazio) meski meraih 6 poin di dua pertandingan ketika melawan Genoa 1-0 dan juga Chievo dengan skor yang cukup meyakinkan yakni 5-1, lagi Milan harus mengakui ketangguhan skuad Fiorentina dengan menyerah 1-3. Superb comeback yang diperagakan oleh para punggawa Milan saat bertandang ke kota Naples melawan Napoli seperti mengembalikan kepercayaan diri para punggawa Milan, sudah tertinggal 2 gol lebih dulu di paruh pertama tapi anak asuh Massimiliano Allegri berhasil menyamakan skor pada babak ke-dua, setelah itu Milan berhasil meraih hasil maksimal di empat giornata selanjutnya dengan mengalahkan sang penghuni capolista Juventus 0-1 di Juventus Stadium, Catania 1-3, dua klub promosi Torino 2-4, dan Pescara 4-1. Masih tersisa satu pertandingan lagi di tahun 2012, AS Roma merupakan lawan Milan untuk menutup taun 2012, hasrat tinggi utuk meneruskan tren positif dengan meraih kemenangan para pemain Milan malah terlihat bermain seperti tidak memiliki passion untuk menang, kekalahan 4-2 dari serigala ibu kota pun harus pasrah diterima oleh Milan untuk menutup tahun 2012.

Bukan hanya di Serie A Milan berlaga, tapi peringkat 2 musim 2011/2012 ini juga berlaga di liga Champions Eropa. Satu grup dengan Malaga (Spain), Zenit St. Petersburg (Rusia), dan juga Anderlecth (Belgia) Milan di favoritekan mejadi juara grup, tapi pada pertandingan pertama melawan Anderlecth Milan malah tertahan imbang tanpa gol, menang melawan Zenit di pertandingan kedua yang kemudian disusul kembali dengan kekalahan oleh Malaga. Di leg kedua Milan berhasil menahan imbang Malaga 1-1 di San Siro yang memastikan Malaga lolos langsung ke babak 16 besar, Kemudian Milan baru memastikan tiket 16 besar saat menumbangkan Anderlecth 3-1 dan kalah di pertandingan terakhir melawan Zenit di hadapan pendukung sendiri dengan skor 0-1.

Dari hasil yang diraih oleh milan di paruh musim membuat banyak orang yang meragukan Milan bisa juara di musim 2012/2013, manajemen pun tidak menuntut terlalu banyak dan hanya menargetkan zona eropa untuk musim ini. Apa yang terjadi dengan Milan? tentu ini pertanyaan yang sangat sering dipertanyakan, tapi jawaban yang tepat memang masa transisi revolusi Milan yang terlalu memaksa, Milan terlalu cepat melakukan perubahan skuad sehingga menyulitkan tim untuk memberikan performa yang terbaik. Tapi inilah yang sedang dilakukan oleh Milan, peremajaan skuad dengan mengeluarkan kebijakan baru yakni hanya akan mendatangkan pemain muda dibawah 22 tahun dan haruslah pemain ber-kewarganegaraan Italia.

Penasaran sampai mana Milan akan berhenti di akhir musim nanti setelah memulai musim dengan tren negatif? yang jelas Milan sudah tidak mungkin menjuarai Coppa Italia setelah kalah dari Juventus 2-1, itu artinya Milan hanya akan berlaga di dua kejuaraan saja yakni Serie A dan juga Liga Champions Eropa yang februari mendatang akan menghadapi Barcelona di babak 16 besar. Kita tunggu saja kejutan dari Il Rossoneri.

0 comments:

Post a Comment

Thank's for your comments

 
CHNDW Blog © 2010 | Designed by Trucks, in collaboration with MW3, Broadway Tickets, and Distubed Tour